Selasa, 05 April 2011

Sungai Karang Mumus Samarinda

Sore hari, bersama rekan Samarinda Photographer (SPOT) Cummunity melintasi Sungai Karang Mumus (SKM). Perahu bermotor kapasitas 20 orang ini dirasa lumayan besar, untuk sungai sekecil ini. Maklum, buritan rumah plus jamban membuat luasan SKM berkurang.
Ada 7 jembatan yang melintang di SKM, mulai jembatan Pasar Sungai Dama hingga di jembatan Ruhui Rahayu. Sebenarnya masih bisa ditelusuri hingga ke kawasan Gunung Lingai dan tembus hingga Waduk Benanga yang memang asal aliran air SKM. Namun semakin ujung sungai semakin menyempit. Belum lagi saat air dangkal. Siapkan saja bekal makanan untuk menemani anda menunggu air pasang selama kapal kandas.
Anehnya di setiap bawah jembatan ada kehudipan. Entah itu dijadikan sebagai tempat mabuk-mabukan atau memang dijadikan tempat tidur oleh anak jalanan. Atau malah dijadikan tempat mesum, banyak botol miras dan coretan tidak senonoh di bawah jembatan.
sungai karang mumus
Lima belas tahun lalu, SKM masih dipenuhi ketinting (perahu kecil bermotor, Red.) bersandar di batang (rakit gelondongan Red.) karena sebagian besar masyarakat bekerja sebagai nelayan. Bahkan nelayan sebisa mungkin menjaga kebersihan sungai dari sampah pelastik, dan itu timbul dari kesadaran masing-masing.
Daripada nelayanan harus menyelami sungai untuk membersihkan kipas yang tersangkut karung, atau mencari kipas di dasar sungai yang terlepas karena terhantup batang larut.
Saat itu anak-anak masih ramai berenang, melepaskan emosi dengan berlompatan dari atas jembatan, atau bermain perahu dan membawa tudung saji di meja makan untuk menangkap ikan kecil dan udang sungai. kerena dulu memang masih bersih dan banyak enceng gondok, tempat yang disukai ikan.
Ketika melintasi sekitar Jl Kehewanan, terlihat kapal penambang pasir mewarnai SKM. Selama perjalanan rombongan jarang melihat ketinting bersandar di dekat batang. Hanya 1-2 orang menggunakan perahu dari plywood asik memancing di bawah kolong rumah. Ada juga yang menggunakan perahu sebagai alat penyeberangan dari Pasar Segiri. Padahal lebarnya hanya 6 meter saja. Ibu-ibu yang rata-rata penjual sayur tengah asik berkumpul mensortir sayuran layak jual. Sayuran tak layak, selamat berenang-renang di SKM.
Begitu hebatnya jika dibayangkan, bantaran SKM yang cantik menjadi taman kota. Bersih tanpa sampah, banyak kursi seperti halte tempat bersantai di pinggirannya, dan ada juga air siap minum PDAM. Rusunawa menjulang tinggi dengan desain minimalis. Walau masyarakat hidup menengah, kebanggaan tinggal di Samarinda yang maju.
Di Sungai ini segala macam aktifitas di lakukan, mulai dari Mandi, Mencuci, Buang Air Besar/kecil, Ternak Ayam sampai Membuang Sampah pun dilakukan di Sungai ini.
Inilah Potret Sungai Karang Mumus Samarinda.
anak karang mumus
rumah di skm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar